Sebagai pengadil lapangan, wasit memiliki kendali penuh atas pertandingan. Keputusan yang diambil harus dipatuhi pemain maupun official. Untuk menunjang tugas tersebut, kini dihadirkan teknologi bernama VAR.
Lalu sebenarnya, apa itu VAR dalam sepakbola dan bagaimana penggunaannya? Apakah teknologi tersebut sudah difungsikan dengan benar atau mendatangkan kontroversi lainnya? Simak penjelasan dari vendor jersey bola berikut!
-
Pengertian VAR
Video Assistant Refree atau yang lebih singkat disebut VAR merupakan terobosan baru untuk menciptakan pertandingan yang adil.
Teknologi tersebut digunakan asisten wasit untuk meninjau ulang sebuah insiden di lapangan dengan melihat tayangan secara langsung. Sehingga nantinya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dari keputusan yang sudah diambil oleh wasit utama.
VAR pertama kali dikenalkan di Liga Belanda musim 2012 dan digunakan secara luas dalam perhelatan Piala Dunia 2018 di Russia. Penggunaan teknologi ini dianggap sukses dan meminimalisir kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit.
Itu sesuai tujuan awal digunakannya VAR, yakni memaksimalkan aturan dalam permainan atau Laws of The Game.
Ada tim yang bertugas mengontrol VAR di ruang operasional dan semuanya telah mendapatkan sertifikasi FIFA. Jumlah kamera yang dipasang mencapai 33 dengan 8 di antaranya super slow motion dan yang 4 merupakan ultra slow motion.
Ketika wasit memberikan sinyal ingin memeriksa rekaman VAR, maka perangkat akan menampilkannya dari sudut terbaik.
-
Kegunaan VAR
Jika melihat penjelasan tentang apa itu VAR dalam sepakbola, bisa dikatakan bahwa perannya cukup krusial. Apalagi pada momen-momen tertentu. Memang tidak setiap insiden harus dilihat dengan VAR. Tapi pada beberapa hal yang janggal, teknologi ini sangat diperlukan, seperti berikut ini:
1. Memastikan Terjadinya Gol dan Offside
Wasit utama sering kali menggunakan VAR ketika terjadi sebuah gol. Tapi di situ masih ada keraguan, terutama dari tim yang kebobolan.
Sehingga pengadil lapangan memutuskan melihat tayangan ulang apakah gol tersebut memang sah. Hal ini dipilih untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran atau offside yang tidak terlihat mata telanjang.
Tapi penggunaan VAR sering mengundang kontroversi. Seperti dianulirnya gol Sadio Mane di menit ke-50 saat timnya, Liverpool menjamu Watford di Anfield Stadium musim 2019. Berdasarkan tayangan VAR, ketiak Mane terbukti jika terkena offside. Dan hal ini membuat pelatih juga pendukungnya geram dengan keputusan tersebut.
2. Memutuskan Penalti dan Handball
Penggunaan VAR kedua yang sering ditemukan yaitu saat sebuah tim mendapatkan tendangan penalti. Dalam hal ini akan dilihat apakah keputusan tersebut sudah tepat jika benar ada dugaan pelanggaran.
Lalu diputuskan pula titik pelanggaran dan memastikan adanya handball di kotak penalti atau pemain tidak melakukan diving.
3. Memastikan Pelanggaran
Kerap terjadi sebuah insiden pelanggaran yang luput dari penglihatan wasit. Oleh karena itu, di sini VAR dibutuhkan untuk melihat tayangan ulang jika ternyata ada pelanggaran yang berpotensi kartu merah.
Teknologi ini juga membantu wasit mengetahui gestur-gestur kecil pemain yang tidak tertangkap pandangannya.
4. Meluruskan Kesalahan Identifikasi Wasit
Penggunaan berikutnya yaitu ketika wasit mengalami kesalahan identifikasi. Seperti saat ada pelanggaran yang dilihatnya ringan, tapi setelah dilihat di VAR berpotensi untuk dikartu kuning. Pemanfaatan seperti ini tentu mampu menciptakan pertandingan yang fair play dan sesuai aturan.
5. Menjawab Pemain yang Tidak Menerima Keputusan Wasit
Tidak jarang para pemain kurang puas dengan keputusan wasit dan merasa dirugikan. Karena alasan tersebut, pemain meminta wasit untuk meninjau ulang dengan melihat tayangan VAR. Biasanya seorang kapten yang bertindak sebagai komunikator dan menyampaikan keinginan tersebut kepada wasit.
Setelah melihat penjelasan tentang sebenarnya apa itu VAR dalam sepakbola dan penggunaannya di atas, tentu kerap melahirkan kontroversi.
Meskipun bagi sebagian penikmat VAR dianggap menghilangkan cita rasa dan momentum dari sepakbola, tapi pemanfaatan teknologi tersebut dikatakan tepat. Karena bisa menegakkan Laws of the Game agar fair play!
